Malam itu juga, dengan perasaan lelah, kecewa, dan sedih, bala tentara Paranggelung membereskan barang-barangnya. Kereta jenazah agung Kerajaan Amarta pemberian Prabu Yudhistira segera disiapkan. Jenazah lalu dibalsam agar tidak rusak karena akan menempuh perjalanan selam berminggu-minggu. Di pagi harinya, setelah upacara penghormatan terakhir kepada Raja Agung Paranggelung yang telah mangkat …