Text
The Last Moor : Hari-Hari Terakhir di Balik Tembok Alhambra
Pangeran Boabdil dan ibunya diasingkan di Menara Comares sudah hampir 7 bulan oleh ayahnya sendiri; Sultan Abul Hasan. Ia mengukuhkan persepsinya bahwa ayahnya telah mengarak dirinya sendiri dalam keruntuhan. Kenapa tidak? Ia telah memperistri seorang gadis kafir bernama Zoraya dan dijadikan sultana menyingkirkan ibunya; Ayesha. Zoraya tentu gemar membisikkan bualan cinta dan permintaan kejinya guna memenuhi hasrat pada singgasana sultan untuk dinobatkan pada kedua anaknya yang kini masih belia. Ayahnya juga telah memercayai kata-kata seorang cenayang yang meramalkan bahwa, jika takhta kesultanan berada di tangan pangeran boabdil kelak akan mengalami kehancuran. Oleh karena itu desas desus dan kabar rumor mengudara dibalik tembok, takhta kesultanan nantinya akan diserahkan oleh pamannya; Muhammad el-Zhagal.
Sementara Ratu Isabella tak henti-hentinya menyemangati dan mendukung sang suami; Raja Ferdinand. Yang merupakan Raja dari kerajaan Castilla di sebagian daratan Iberia. Kesultanan Granada telah menjadi mitra setia Castilla selama bertahun-tahun. Ketika perang suksesi Castilla berlangsung, para sultan Granada menjadi pongah, besar kepala dan keras hati. Kini, orang-orang mussalman kesultanan Granada telah berhasil menaklukkan kota Zahara. Sultan Abul Hasan pulang dengan kemenangan diiringi teriakan, “Wala ghaliba illallah”. Namun, kemenangan tersebut membuat seisi kesultanan merayakannya dengan cara berpesta ria, bermabukan, membuat kesenangan hati dan perbuatan haram yang mengundang murka Allah.
Castilla tak tinggal diam akibat kekalahan. mereka menyusun langkah dan bergerak dari arah Madrid untuk menaklukkan kota Alhama dengan pasukan sebanyak dua ribuan. Akhirnya kota itu ditaklukkan. Sedangkan pangeran Boabdil melihat keadaan ini ditengah pengapnya Granada yang menyedihkan bagaikan peluh bersimbah darah. Tapi seisi kesultanan hanya memenuhi hasrat keinginan dan pemuasan setelah kemenangan. Pangeran Boabdil menggerus tindakan, ia pergi dari pengasingan setelah penyusup secara terus menerus dan bertubi-tubi ingin menghunuskan pedang ke tubuhnya yang akan mengirimkannya ke kematian. Moriyama, sang istri tercinta mengabarkannnya agar untuk lekas pergi ke Darro dan bergerak ke Guadix menyusul Al- Attar sang ayah mertua. Sementara Moriyama dan anaknya serta Sultana Ayesha tetap tinggal di istana dan menunggu segudang jawaban tanya dalam kepala. Apakah mereka akan dipenggal atau tidak akibat pangeran tak lagi berada di pengasingan. Dan kerajaan Castilla merayakan kemenangan di Cordoba.
Saat pangeran Boabdil telah lepas dari pengasingannya. Ia berlaku untuk memberontak. Memasuki istana bersama ayah mertuanya. Sultan Abul Hasan, sang ayah menyerah dengan menghilangkan wajah dari pandangan anaknya. Ia lari dari istana tanpa terlihat, pergi ke kota Malaga bersama Pamannya; Muhammad el-Zhagal. Pangeran Boabdil akhirnya menduduki takhta dan membuat derma kepada fakir. Serta menata kebaikan disekitaran Granada. Namun, peperangan kembali terjadi. Castilla menyerang dari arah yang tiada disangka-sangka. Terus kembali terjadi saat seiring takhta menyuguhkan dikehadirannya. Pangeran Boabdil kini yang menjadi sultan, harus menggeliat menyusun taktik menyurutkan semangat kerajaan castilla yang ingin menyergap sedikit demi sedikit wilayah daratan Iberia. Akhirnya ia harus turun ke medan laga meninggalkan istana. Tanpa disadari dan tersungut-sungut, putaran otak dan kepala menggeliat mencari cara untuk menumpas pasukan Castilla karena begitu hebat dalam mengusungkan meriam dan panahan. Sultan Boabdil tertangkap. Raja Ferdinand dibisiki Ratu Isabella untuk penebus kepulangannya agar menyerahkan sebagian wilayah Iberia atau anak-anak dari pangeran Boabdil.
Sultan Abul Hasan kembali menduduki singgasana. Anak-anak dari pangeran Boabdil menjadi penebus kepulangannya tanpa diketahui telinganya sendiri. Moriyama begitu terpukul dan terjerat ketika anak-anaknya yang masih belia menjadi taruhan untuk memulangkan suaminya dari jeratan kerajaan Castilla. Kerisauannya tengah menyapu kedamaiannya, apakah anak-anaknya akan dipenjara atau apakah dibaptis secara terpaksa. Ia tak tahu, tapi ia meyakinkan anaknya agar tak meninggalkan Allah. Akankah kemelut panjang yang beriring ini menumpas segala kecamuk tubuh kesultanan? Orang-orang mussalman seolah perlahan akan terbuang dari tanah Iberia semenanjung Sierra Nevada itu. Sekilas dari beberapa bab yang memikul adrenalin yang telah saya paparkan, akan lebih menghujam kalau membacanya secara langsung buku tersebut.
Buku ini sangat menggigit jantung dan perasaan. Sejarahnya membuat kita berkaca diri, bahwa keruntuhan sebuah negeri itu sebabkan oleh kecamuk dalam tubuhnya sendiri. Tak tertata, ada perang saudara di dalam, perebutan kekuasaan hingga penjamahan wilayah terserobot oleh tetangga karena hubungan keluarga sendiri sedang sakit. Baru saja baca prakata dari buku ini, membuat masa lalu itu menggigil. Saat belahan bumi Eropa dalam keadaan gelap gulita, orang Islam memberikan cahaya peradaban dengan menyelematkan nasib mereka. Namun, saat keadaan tak lagi harmonis dan Eropa telah pelan-pelan bangkit, mereka membalas utang budi pada orang-orang islam dengan mengusir mereka dari sana. Sebuah gambaran untuk berkaca diri agar sebuah negeri kembali beradab untuk memperhatikan keharmonisan. Tapi saya pernah mendengar kata-kata seperti ini, setinggi-tingginya peradaban sebuah negeri, toh akan jatuh juga. Semua akan bergilir pada masanya.
Sangat recomended untuk membuka mata kita dari butanya pengetahuan sejarah yang sengaja tertutupi atau bahkan memang terbiarkan tak tertemui. Ini adalah buku dari kakak senior saya dari MAN Pematang Siantar. Beliau memang senang dengan sejarah. Dan ini adalah buku ke-5 yang menyuguhkan alur historical fiction. Awalnya saya menyangka ini adalah cerita novel kisah diatas kisah seperti bukunya sibel eraslan. Tapi prolog itu memacu untuk menegur perasaan penasaran. Akhirnya, semoga dengan ulasan buku ini kita terpancang semangat untuk memulihkan peradaban Islam agar terbenahi minimal dari diri sendiri.
2020F018 | 899.2213 Yog t | Perpustakaan Nawasena Cendekia SMA Negeri 1 Maospati (L) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain